JARING KANTONG (TRAMMEL NET)
Trammel net merupakan salah satu jenis alat penangkap
ikan yang banyak digunakan oleh nelayan. Hasil tangkapannya sebagian besar
berupa udang, walaupun hasilnya masih jauh dibawah pukat harimau (trawl).
Secara umum, Trammel net banyak dikenal nelayan sebagai “Jaring kantong”, ” Jaring
Gondrong” atau “Jaring Udang”. Sejak pukat harimau dilarang penggunaannya,
Trammel net ini semakin banyak digunakan oleh nelayan.
Konstruksi dan desain Trammel net sangat sederhana
sehingga mudah dibuat sendiri oleh nelayan. Alat tersebut merupakan jaring
berbentuk empat persegi panjang dan terdiri dari tiga lapis jaring, yaitu : dua
lembar “jaring luar” dan satu lembar “jaring dalam”. Agar alat tersebut terbuka
tegak lurus di perairan pada saat dioperasikan, maka Trammel net dilengkapi
pula dengan pelampung, pemberat dan tali ris. Dengan demikian alat ini digolongkan juga sebagai jaring
insang (gill net). Bedanya kalau Trammel net terdiri dari 3 lapis jaring,
sedangkan gill net hanya 1 lapis jaring. Dengan konstruksi tersebut, Trammel
net sering juga disebut sebagai “jaring insang berlapis tiga’ (triple net ).
Biasanya tertangkapnya ikan atau udang pada Trammel net
karena tersangkut jaring dan bukanya terjerat pada insangnya. Sehingga pada
saat melepaskan hasil tangkapan (ikan atau udang) agak sulit dan bila bahan
jaring tidak kuat dapat mengakibatkan jaring tersebut sobek. Oleh karena itu
agar Trammel net mempunyai daya tahan lebih tinggi dan lebih efisien, maka
konstruksi jaring dan ukuran benang harus kuat. Sebagai bahan untuk pembuatan
tubuh jaring (daging jaring) digunakan bahan sintetis Polyamide (PA). Sedangkan
untuk bagian pinggiran jaring (selvage) digunakan bahan dari Polyethylene (PE).
Penggunaan bahan tersebut agar Trammel net digunakan agar tidak mudah rusak dan
lebih tahan lama (BIPU, 2000).
Penggunaan Trammel net banyak digunakan dalam operasi
penangkapan udang di perairan pantai utara Jawa. Penggunaan pukat harimau yang
merajalela di perairan tersebut mulai beralih pada Tahun 1980-an karena
diberlakukannya Keputusan Presiden Nomor 39 mengenai pelarangan alat tangkap
pukat harimau. Efektifitas dalam menangkap ikan dan udang masih rendah
dibandingkan pukat harimau, namun demikian penggunaan alat tangkap ini banyak
digunakan selain alat tangkap sejenis dan alat tangkap lain seperti pukat cincin,
jaring insang rajungan (bottom gill net).
Konstruksi Alat
- Tubuh Jaring. Tubuh jaring (webbing) atau daging jaring merupakan bagian jaring yang sangat penting, karena pada bagian inilah udang atau ikan tertangkap secara terpuntal (tersangkut ) jaring. Tubuh jaring terdiri dari 3 lapis, yaitu 1 lapisan jaring dalam dan 2 lapisan jaring luar yang mengapit lapisan jaring dalam. Ukuran mata jaring lapisan dalam lebih kecil dari pada ukuran mata jaring lapisan luar . Lapisan jaring dalam terbuat dari bahan Polyamide (PA) berukuran 210 dp-210 d4. Ukuran mata jaring nya berkisar antara 1,5 - 1,75 inchi ( 38,1 mm -44,4 mm ). Setiap lembar jaring mempunyai ukuran panjang 65,25 m ( 1.450 mata ) dan tingginya 51 mata. Lapisan jaring luar juga terbuat dari Polyamide (PA) hanya saja ukuran benangnya lebih besar yaitu 210 d6. Setiap lembar jaring panjangnya terdiri dari 19 mata dan tingginya 7 mata dengan ukuran mata jaring 10,4 inchi ( 265 min ).
- Selvage ( Srampat ) Untuk memperkuat kedudukan jaring pada penggantungnya, maka pada bagian pinggir jaring sebelah atas dan bawah dilengkapi dengan selvage (srampat). Selvage tersebut berupa mata jaring yang dijurai dengan benang rangkap sehingga lebih kuat. Selvage tersebut mempunyai mata jaring berukuran 45 mm, dan terdiri dari 1 - 2 mata pada pinggiran jaring bagian atas dan 5 - 6 mata pada pinggiran jaring bagian bawah. Sebagai bahan selvage sebaiknya Kuralon atau Polyethylene (PE) dengan ukuran 210 d4 - 210 d6.
- Tali Ris. Trammel net dilengkapi dengan dua buah tali ris yaitu tali ris atas dan tali ris bawah. Fungsi tali ris adalah untuk menggantungkan tubuh jaring dan sebagai penghubung lembar jaring satu dengan lembar jaring lainnya secara horizontal (memanjang). Sebagai bahan untuk pembuatan tali ris adalah Polyethylene (PE) dengan garis tengah tali 2 - 4 mm. Panjang tali ris atas berkisar antara 25,5 – 30 m, sedangkan tali ris bawah antara 30 - 32 m.
- Pelampung. Pelampung merupakan bagian dari Trammel net yang berfungsi sebagai pengapung jaring pada saat dioperasikan. Jenis pelampung yang digunakan adalah plastik No. 18 dengan jarak pemasangan antara 40 - 50 cm. Tali pelampung terbuat dari bahan Polyethylene dengan garis tengah 3 - 4 mm
- Pemberat. Pada Trammel net, pemberat berfungsi sebagai pemberat jaring pada saat dioperasikan. Dengan adanya pelampung dan pemberat tersebut, maka jaring dapat terbuka secara tegak lurus di perairan sehingga dapat menghadangkan atau udang yang menjadi tujuan penangkapan. Pemberat tersebut dibuat dari bahan timah (timbel) yang berbentuk lonjong, dengan berat antara 10 - 13 gram/buah. Pemasangan pemberat dilakukan dengan jarak antara 19 - 25 cm, pada sebuah tali yang terbuat dari Polyethylene dengan garis tengah 2 mm. Disamping itu biasanya pada jarak 12 m dari ujung jaring pada tali yang diikatkan ke kapal masih dipasang pemberat tambahan dari batu seberat kira-kira 20 kg.
- Tali Penghubung ke Kapal. Trammel net juga dilengkapi dengan tali yang terbuat dari Polyethylene bergaris tengah 7,5 - 10 mm untuk menghubungkan jaring dengan kapal dan juga sebagai penghubung antara jaring dengan pelampung utama (berbendera) sebagai tanda. Selain itu juga dilengkapi sebuah swivel dengan garis tengah 6 - 7,5 cm yang dipasang pada sambungan tali ke kapal dan kedua tali ris atas dan bawah.
Hasil Tangkapan
Jenis hasil tangkapan utama alat tangkap Trammel net
adalah udang. Beberapa jenis ikan lain yang tertangkap dengan alat tangkap ini
antara lain jenis ikan dasar seperti ikan pari, gulamah, kerot-kerot dan
lain-lain (BPPI, 2002).
CARI JARING KANTONG/TRAMMEL NET
BalasHapusMERK STAR FISH ATAU PINK QUEEN
KALAU ADA HUB 082307768131
EMAIL baeabdullah@gmail.com