Selasa, 10 September 2013

Aktivitas Pariwisata

  https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEheczFd_9jihC8ZAfJbxFJ2mTaDPBcG3nr48TjRmmbxqDP1zr2THvNorGXmeiwnWHMn59-LiEujR6SejBSUL_kSSRDrM7at90lO_QEUpPnacY6wVlh-_2rvwgBarczKkqeR4YNNmjPFIr8/s1600/P1030344.JPG

Menurut Spillane, kegiatan pariwisata dapat menjadi besar disebabkan tiga hal:
  • Penampilan yang eksotis dari pariwisata
  • Adanya keinginan dan kebutuhan orang modern yang disebut hiburan waktu senggang,dan 
  • Memenuhi kepentingan politis pihak yang berkuasa dari negara yang dijadikan daerah tujuan turisme.
Dapat dikatakan bahwa pariwisata adalah aktivitas yang dilibatkan oleh orang-orang yang melakukan perjalanan. Memang, sebagian besar aktivitas pariwisata berhubungan dengan mobilitas, dengan istilah kepariwisataannya disebut tur, yaitu suatu kegiatan perjalanan yang mempunyai ciri-ciri tersendiri yang memberi warna wisata, bersifat santai, gembira, bahagia, dan untuk bersenang-senang. 
Berdasarkan aktivitasnya, penyelenggaraan pariwisata harus memenuhi tiga determinan yang menjadi syarat mutlak, yaitu: 
  1. Harus ada komplementaritas antara motif wisata dan atraksi wisata
  2. Komplementaritas antara kebutuhan wisatawan dan jasa pelayanan wisata;
  3. Transferbilitas, artinya kemudahan untuk berpindah tempat atau bepergian dari tempat tinggal wisatawan ke tempat atraksi wisata.
Dipertegas oleh Witt dan Motinho, sistem pariwisata menunjukkan bahwa pariwisata berada di dalam lingkungan fisik, teknologi, sosial, budaya, ekonomi, dan politik. Sistem ini melibatkan dua tipe area, yaitu area yang menghasilkan dan area yang menerima. Bagian dari area yang menghasilkan terdiri dari pelayanan tiket, operator tur, dan agen perjalanan, ditambah dengan pemasaran dan kegiatan promosi dari persaingan kawasan tujuan. Saluran tranportasi dan komunikasi yang menghubungkan bagian dari sistem pariwisata melalui tranportasi udara, darat, dan air yang membawa turis ke/dan/dari adalah ketiga bagian tersebut. Sedangkan area penerima menyediakan fungsi akomodasi, catering, minuman, industri hiburan, obyek dan atraksi wisata, tempat pembelanjaan, dan pelayanan wisata. Atas penegasan tersebut, jelas bahwa produk pariwisata meliputi keseluruhan pelayanan yang diperoleh, dirasakan, atau dinikmati wisatawan, semenjak ia meninggalkan rumah di mana biasanya ia tinggal, sampai ke daerah tujuan wisata yang telah dipilihnya, dan kembali ke rumahnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar