Tujuan Kebijakan Ekonomi

- Mencapai pertumbuhan ekonomi yang cepat. Pertumbuhan
ekonomi, maka yang diperhatikan adalah produksi dalam arti fisik,
artinya produksi fisik harus meningkat. Hal ini dikarenakan jumlah
penduduk selalu meningkat dari tahun ketahun. Jadi produksi harus selalu
ditingkatkan baik produksi barang maupun produksi jasa, agar taraf
hidup penduduk tidak menurun, karena barang dan jasa tersebut digunakan
untuk memenuhi kebutuhan penduduk tersebut. Hal ini merupakan hal yang
wajar karena setiap manusia menginginkan tingkat kehidupan yang lebih
baik. Semakin besar roti yang akan dibagi yaitu sebagai gambaran
produksi nasional, semakin sejahtera juga penduduk yang akan menerima
bagiannya asalkan pembagian tersebut adil. Sebaliknya bila kita
menginginkan keadilan tetapi tanpa memperhatikan pertumbuhan, sama
artinya dengan kita membagi kemiskinan. Sehingga untuk mencapai
masyarakat yang adil dan makmur, produksi harus ditingkatkan, karena
makmur artinya kecukupan barang dan jasa sebagai alat pemuas kebutuhan
sehingga produksi harus meningkat, sedangkan adil menghendaki adanya
pemerataan semua alat pemuas kebutuhan termasuk pemerataan kesempatan.
Ada dua kekuatan yang mendorong terjadinya pertumbuhan ekonomi yaitu
pertumbuhan faktor produksi baik itu tenaga kerja maupun kapital dan
adanya peningkatan efisiensi dalam produksi karena adanya perkembangan
teknologi, perbaikan pengetahuan, keterampilan, dan sebagainya.
- Menciptakan kestabilan harga. Apabila
perekonomian mengalami ketidakstabilan, misalnya inflasi, maka akan ada
beberapa kelompok orang yang memperoleh manfaat karena adanya inflasi
tersebut, tetapi ada pula yang dirugikan. Mereka yang memperoleh manfaat
tersebut adalah mereka yang pendapatannya meningkat lebih cepat
daripada kenaikan harga umum. Demikian juga mereka yang meminjam
(debitur) dengan tingkat bunga yang lebih rendah dibandingkan dengan
tingkat inflasi yang diuntungkan oleh adanya inflasi tersebut, karena
mereka akan membayar kembali pinjamanannya itu dengan uang yang
nilainnya lebih rendah daripada saat dia memperoleh pinjaman. Sedangkan
mereka yang dirugikan adalah mereka yang pendapatannya meningkat lebih
lambat daripada kenaikan tingkat harga. Dengan adanya inflasi dapat
dikatakan bahwa akan teradi redistribusi pendapatan maupun redistribusi
kekayaan. Namun secara umum inflasi yang deras akan menghancurkan
perekonomian, barang dan jasa yang tersedia di masyarakat akan semakin
sedikit. Sehingga inflasi harus dihilangkan, dikarenakan banyak
bahayanya, diantaranya adalah perekonomian menjadi rusak dan hukum
permintaan dan hukum penawaran tidak dapat berfungsi sebagaimana
mestinya. Disaat harga naik justru konsumen ingin membeli lebih banyak
karena khawatir harga akan menjadi semakin tinggi, dan produsen/penjual
akan menahan barang untuk tidak dijual menunggu hingga harga barang
lebih tinggi daripada hari berikutnya. Sebagai akibatnya harga barang
justru akan naik lebih cepat karena permintaan lebih tinggi daripada
penawaran.
- Mengatasi masalah pengangguran. Idealnya
perekonomian harus dijaga jangan sampai timbul pengangguran.
Pengangguran merupakan geala ekonomi yang tidak diinginkan oleh
masyarakat manapun juga. Oleh karena itu, dalam kenyataanya pengangguran
tidak dapat dihilangkan sama sekali, namun akan cukup puas jika dapat
mempertahankan tingkat kesempatan kerja yang tinggi.
- Mewujudkan distribusi pendapatan yang merata. Distribusi
pendapatan nasional yang lebih merata pada umumnya dianggap sebagai
distribusi pendapatan yang adil. Dengan tingkat kesempatan kerja dan
tingkat pendapatan nasional serta tingkat kestabilan harga yang sama
yang disertai dengan distribusi pendapatan yang lebih merata pada
umumnya lebih disukai daripada yang disertai dengan distribusi
pendapatan nasional yang kurang merata, antara lain dengan alasan bahwa
distribusi yang sangat tidak merata mempunyai tendensi untuk menimbulkan
ketegangan-ketegangan sosial. Ketegangan sosial selanjutnya bertendensi
mengurangi ketentraman hidup, yang disamping bertendensi mengurangi
tingkat kebahagiaan yang dicapai oleh masyarakat, juga bertendensi
menimbulkan pemborosan-pemborosan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar