Pariwisata
Menurut Oka A. Yoeti kata Pariwisata merupakan sinomin
dari kata “tour” yang memiliki makna yaitu pejalanan. Sedangkan menurut Marpaung Happy, (2000 : 1) Pariwisata adalah perpindahan sementara yang dilakukan manusia dengan
tujuan keluar dari pekerjaan rutin, keluar dari tempat kediamannya.
Menurut definisi yang lebih luas pariwisata adalah perjalanan dari satu
tempat ke tempat lain, bersifat sementara, dilakukan oleh perorangan maupun
kelompok, sebagai usaha mencari keseimbangan atau keserasian dan kebahagian
dengan lingkungan hidup dalam dimensi sosial, budaya, alam dan ilmu.
"Pada hakikatnya pariwisata adalah suatu proses bepergian sementara
dari seseorang atau lebih menuju tempat lain di luar tempat tinggal. Dorongan
bepergian ini adalah karena berbagai kepentingan baik kepentingan ekonomi,
sosial, kebudayaan, politik, agama, kesehatan maupun kepentingan lain seperti
karena sekedar ingin tahu, menambah pengalaman ataupun untuk belajar (Swantoro
Gamal:
1997 : 3 )".
Definisi wisatawan menurut Word Trade Organisasion dalam
Marpaung Happy, (2000 :15) mengatakan :
"Wisatawan adalah setiap orang yang bertempat tinggal di suatu negara
tanpa memandang kewarganegaraanya, berkunjung ke suatu tempat pada negara yang
sama untuk jangka waktu lebih dari 24 jam yang tujuan perjalanannya
dapat di klsifikasikan pada salah satu dari hal berikut ini, (1) Memanfaatkan waktu luang untuk berekreasi, liburan, kesehatan, pendidikan,
keagamaan dan olah raga. (2) Bisnis atau mengunjungi
keluarga".
Menurut Gamal Swantoro (1997 : 7), Wisatawan adalah
seseorang atau kelompok orang yang melakukan perjalanan wisata dan lama
tinggalnya sekurang-kurangnya 24 jam di daerah atau negara yang di
kunjungi.
"Menurut ahli kepariwisataan G.A.Schmoll wisatawan adalah individu
atau kelompok individu yang mempertimbangkan dan merencanakan tenaga beli yang
dimilikinya untuk perjalanan rekreasi dan berlibur, yang tertarik pada
perjalanan pada umunya dengan motivsi perjalanan yang pernah ia alakukan,
menambah pengetahuan, tertarik oleh pelayanan yang di berikan oleh suatu daerah
tujuan wisata yang dapat menarik pengunjung di masa yang akan datang".
Dari beberapa definisi wisatawan di atas dapat di simpulkan wisatawan
adalah orang yang melakukan perjalanan lebih dari 24 jam, tinggal di suatu tempat untuk sementara, jauh dari tempat tinggal, tidak untuk mencari
penghasilan.
Jenis Pariwisata
Menurut motif-motif orang melakukan wisata terdapat banyak orang yang
malakukan wisata. Motif wisata adalah sebagai berikut:
A. Pariwisata untuk
menikmati perjalanan (Pleasure
Tourism)
Jenis pariwisata ini dilakukan oleh orang-orang yang meninggalkan tempat
tinggalnya untuk berlibur, mencari udara segar yang baru, untuk memenuhi
kehendak ingin tahu, untuk mengendorkan ketegangan saraf, untuk melihat sesuatu
yang baru, untuk menikmati keindahan alam, untuk mengetahui hikayat rakyat
setempat, untuk mendapatkan ketenagan dan kedamaian di luar kota, atau bahkan
sebaliknya untuk menikmati hiburan di kota kota besar ataupun untuk ikut serta
dalam keramian pusat-puast wiasatawan.
B. Pariwisata untuk
rekreasi (Recreation Tourism).
Jenis pariwisata ini dilakukan oleh orang-orang yang memanfaatkan hari
liburnya untuk beristirahat, untuk memulihkan kembali kesegaran jasmani dan
rohaninya. Biasanya mereka tinggal selama mungkin ditempat-tempat yang
dianggapnya benar-benar menjamin tujuan-tujuan rekreasi tersebut, misalnya
ditepi pantai, pegunugan,pusat-pusat peristrihatan, obyek-obyek wisata, serta
wisat alam lainya.
C. Pariwisata untuk
kebudayaan (Cultural Tourism).
Jenis pariwisata ini biasanya ditandai oleh adanya rangkaian motivasi,
seperti keinginan untuk belajar dipusat-pusat pengajaran, untuk mempelajari
adat istiadat, kelembagaan, monumen bersejarah peninggalan pradaban masa lalu,
atau monumen besar masa kini, dan tempat-tempat besejarah lainnya.
D. Pariwisata untuk
olah raga (Sports Tourism).
Jenis pariwisata olah raga ini dapat di bagi menjadi dua kategori yaitu:
·
Big sport event, yaitu peristiwa-peristiwa olahraga besar
seperti Olimpiade Games,kejuaraan ski dunia atau turnamen olah raga lainnya
yang banyak menarik penonton.
·
Sportying
tourism of the practioners, yaitu peristiwa bagi mereka yang ingin
berlatih dan memperaktikan sendiri olah raga tersebut untuk kepentingan mereka
sendiri. Seperti pendaki gunung, naik kuda dan olah rag pariwisata lainnya.
E. Pariwisata untuk
urusan dagang (Busines Tourism).
Jenis pariwisata ini dilakukan untuk kegiatan atau urusan-urusan bisnis
atau dagang semata, dan berkaitan dengan urusan-urusan bisnis lainnya.
F. Pariwisata untuk
urusan konferensi (Comvention Turism).
Jenis pariwisata mencakup kegiatan konferensi pertemuan baik nasional atau
Internasional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar